Analytic
Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran. AHP merupakan
suatu metode pendukung keputusan yang dikembangkan oleh seorang professor
matematika University of Pittsburgh kelahiran Irak, Thomas L. Saaty. AHP
merupakan metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan pemilihan
alternatif terbaik pada saat pengambil keputusan dengan beberapa tujuan atau
kriteria untuk mengambil keputusan tertentu. Hal yang paling utama dalam AHP
adalah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia.
AHP
yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty, dapat memecahkan suatu masalah yang
terbilang kompleks dimana jumlah aspek atau kriteria yang ada cukup banyak.
Kompleksitas ini juga dapat disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas,
ketidakpastian persepsi dalam pengambilan keputusan serta belum tersedianya
data statistik yang akurat atau bahkan dapat dibilang tidak ada sama sekali.
Adakalanya timbul suatu masalah dan harus mengambil keputusan secepat mungkin
untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi variasinya yang tergolong rumit
sehingga data dari permasalahan tersebut tidak mungkin dapat dicatat secara
numerik. Dasar AHP
Dasar AHP
1.
Dekomposisi
Dalam tahapan ini struktur masalah yang terbilang kompleks
dibagi menjadi bagian-bagian dalam sebuah hierarki. Tujuannya adalah
mendefinisikan dari yang umum sampai yang khusus. Dalam bentuk yang paling
sederhana struktur berfungsi sebagai sarana untuk membandingkan antara tujuan,
kriteria dan level alternatif.
2.
Perbandingan
penilaian/pertimbangan (comparative judgments)
Dalam
tahapan ini akan dibuat sebuah perbandingan berpasangan dari semua elemen yang
ada dalam hirarki dengan tujuan menghasilkan sebuah skala kepentingan relatif
dari masing-masing elemen. Penilaian akan menghasilkan sebuah skala penilaian
yang berupa angka.
3.
Sintesa Prioritas
Sintesa
prioritas didapat dari hasil perkalian prioritas lokal dengan prioritas dari
kriteria bersangkutan yang ada pada level atasnya dan menambahkannya ke
masing-masing elemen dalam level yang dipengaruhi oleh kriteria. Hasilnya
berupa gabungan atau lebih dikenal dengan istilah prioritas global yang
kemudian dapat digunakan untuk memberikan bobot prioritas lokal dari elemen
yang ada pada level terendah dalam hirarki sesuai dengan kriterianya.
Kelebihan AHP
1. Struktur yang berhirarki dapat digunakan sebagai konsekuensi
dari kriteria yang dipilih hingga mencapai subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi
inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil
keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau
ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Kekurangan
AHP
1. Ketidakmampuan dalam mengatasi faktor ketidakpresisian yang
dialami oleh pengambil keputusan ketika harus memberikan nilai yang pasti
(pengevaluasian) konsep produk berdasarkan jumlah kriteria melalui pairwise comparison (perbandingan berpasangan).
2. Perhitungan manual Analytic
Hierarchy Process (AHP) akan memunculkan kesulitan apabila kriteria
yang digunakan lebih dari 10.
3. Dimana terdapat kemungkinan hirarki yang berbeda apabila
diaplikasikan pada masalah yang identik, sehingga dapat memungkinkan perubahan
hasil yang berdampak besar akibat perubahan berskala kecil yang terjadi.
Prinsip
Menyusun Hirarki
Prinsip menyusun hirarki adalah
dengan menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, dengan cara memecahakan
persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah-pisah. Caranya dengan memperincikan
pengetahuan, pikiran kita yang kompleks ke dalam bagian elemen pokoknya, lalu
bagian ini ke dalam bagian-bagiannya, dan seterusnya secara hirarkis.
Penjabaran tujuan hirarki yang lebih
rendah pada dasarnya ditujukan agar memperolah kriteria yang dapat diukur. Walaupun
sebenarnya tidaklah selalu demikian keadaannya. Dalam beberapa hal tertentu,
mungkin lebih menguntungkan bila menggunakan tujuan pada hirarki yang lebih
tinggi dalam proses analisis. Semakin rendah dalam menjabarkan suatu tujuan,
semakin mudah pula penentuan ukuran obyektif dan kriteria-kriterianya. Akan
tetapi, ada kalanya dalam proses analisis pangambilan keputusan tidak
memerlukan penjabaran yang terlalu terperinci. Maka salah satu cara untuk
menyatakan ukuran pencapaiannya adalah menggunakan skala subyektif.
Contoh
Pengaplikasian AHP
1.
Membuat suatu set alternatif.
2.
Perencanaan pada perusahaan
3.
Menentukan prioritas pelanggan.
4.
Memilih kebijakan terbaik setelah
menemukan satu set alternatif.
5.
Menentukan kebutuhan/persyaratan.
6.
Memprediksi pengeluaran suatu perusahaan.
7.
Merancang sistem pada perusahaan.
8.
Mengukur performa suatu sistem.
9.
Memastikan stabilitas sistem.
10.
Optimasi sebuah sistem.
11.
Penyelesaian konflik ber daya.
SUMBER
https://herdiset.wordpress.com/2015/01/16/metode-ahp-dan-cara-perhitungan-ahp/